*Pengawasan BBM Kian Mandul: SPBU 64.785.09 Diduga Layani Pengisian Solar Tak Sesuai Peruntukan*

Sanggau | pontianak.suarana.com - Kalbar — Sistem pengawasan distribusi BBM bersubsidi kembali dipertanyakan. 

Dugaan pelanggaran aturan terlihat terang-terangan di SPBU 64.785.09, Jalan Tanjung Merpati, Kecamatan Kembayan, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. 

Lokasi tersebut diduga kuat melayani pengisian solar subsidi kepada kendaraan modifikasi dan kendaraan yang tidak sesuai peruntukan.

Temuan ini terekam dalam video berdurasi 44 detik, diambil pada 19 November 2025 pukul 11.14 WIB, yang menunjukkan aktivitas pengisian solar dalam jumlah besar oleh beberapa kendaraan roda empat dan bak terbuka. 

Titik koordinat dalam rekaman mengarah ke posisi 0°32’44.874″N – 110°23’34.746″E, yang sesuai dengan lokasi SPBU tersebut.

Pengisian Solar ke Mobil Modifikasi dan Jeriken

Dari hasil pemantauan di lapangan, terlihat jelas sebuah pickup warna cokelat melakukan pengisian solar dengan kondisi bak terbuka yang telah mengalami modifikasi tambahan, mengarah pada dugaan bahwa kendaraan tersebut disiapkan untuk menampung solar dalam jumlah lebih besar dari kapasitas normal. 

Aktivitas ini mengindikasikan adanya praktik penyimpangan yang seharusnya tidak boleh terjadi pada kendaraan yang tidak masuk kategori penerima subsidi.

Selain itu, terpantau pula pola pengisian berulang dengan volume besar yang menguatkan dugaan bahwa SPBU tersebut tidak menjalankan prosedur verifikasi dan pengawasan sesuai ketentuan pemerintah, terutama terkait penggunaan aplikasi MyPertamina dan pembatasan pembelian solar subsidi.

Pengawasan Pemerintah Dipertanyakan

Temuan ini semakin mempertegas kritik publik bahwa sistem pengawasan distribusi BBM subsidi di lapangan masih lemah dan mudah dibobol. 

Jika benar terjadi pembiaran, maka praktik seperti ini bukan hanya merugikan negara, namun juga menabrak aturan yang secara tegas membatasi penerima solar subsidi hanya untuk sektor tertentu.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak SPBU 64.785.09 Kembayan belum dapat dimintai keterangan. 

Pemerintah daerah, aparat penegak hukum, dan Pertamina diharapkan segera menindaklanjuti temuan ini sebelum praktik serupa semakin meluas.

Editor : Domo *MPGI*

Red Tim